Chapter 7
Pukul empat sore, Sophia duduk di bangku taman dekat sekolah, tempat yang sama yang mereka gambar di poster. Angin membawa aroma bunga melati, tapi tak cukup menenangkan debaran di dadanya. Ketika Nephy tiba, ia tampak gugup, rambutnya terurai di bawah jaket biru muda.
“Sophia, maaf kalau aku aneh akhir-akhir ini,” kata Nephy, suaranya gemetar. “Aku suka banget sama kamu. Kamu bikin aku ngerasa tenang, kayak pulang ke rumah. Tapi… aku takut. Orangtuaku sering ngomongin masa depan, soal apa yang ‘seharusnya’ aku lakuin. Aku takut kalau perasaanku ke kamu bikin semuanya rumit.”
Sophia menatap Nephy, matanya berkaca-kaca. “Aku juga takut, Nephy. Tapi aku nggak bisa bohong. Aku suka kamu, lebih dari temen. Kalau kamu butuh waktu, aku bakal nunggu.”
Nephy meraih tangan Sophia, memegangnya erat. “Aku nggak akan pergi, Soph. Aku Cuma butuh waktu.” Tapi sebelum mereka bisa bicara lebih jauh, kakak Nephy muncul, memanggilnya pulang. Nephy berbisik, “Besok kita ngobrol lagi, ya? Makasih udah jujur.”
Malam itu, Sophia menerima pesan: “Soph, tadi di taman bikin aku ngerasa lebih ringan. Aku janji bakal kasih tahu semuanya soon. Tunggu aku, ya?” Sophia tertidur dengan hati penuh harap sekaligus cemas.
Comments for chapter "Chapter 7"
MANGA DISCUSSION
(LN) Langkah Ragu di Bawah Pohon Beringin
Sophia, gadis pemalu yang baru masuk SMA khusus perempuan, bertemu Nephy, yang pesonanya mencuri hatinya. Dari obrolan di kantin hingga proyek seni bersama, persahabatan mereka berkembang menjadi...
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free
- Free